Undanganmu.id

Wajib Tahu! 7 Sunnah Sebelum Akad Nikah yang Membawa Berkah

Akad nikah adalah proses resmi dan sah dalam agama Islam yang mengikat dua orang yang ingin menikah sebagai suami istri. Proses akad nikah ini melibatkan beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan agama Islam, seperti adanya wali nikah, persetujuan dari calon pengantin, saksi-saksi yang mengesahkan proses akad nikah, dan pembicaraan mengenai mahar atau maskawin.

Sebelum akad nikah dilakukan, ada beberapa sunnah yang sebaiknya dipraktikkan oleh calon pengantin untuk membawa berkah dan keberkahan dalam pernikahan mereka. Berikut adalah 7 sunnah sebelum akad nikah yang dapat menjadi referensi:

  1. Shalat hajat

Shalat hajat adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon pertolongan Allah dalam menyelesaikan suatu masalah atau menghadapi suatu kesulitan. Shalat hajat dapat dilakukan kapan saja, termasuk sebelum akad nikah dilakukan.

Dalam konteks pernikahan, shalat hajat dapat dilakukan oleh calon pengantin sebagai sarana untuk memohon pertolongan Allah agar pernikahan mereka diberkahi dan lancar, serta diberikan kemudahan dalam menghadapi segala permasalahan yang mungkin muncul di masa depan.

Dalam melakukan shalat hajat sebelum akad nikah, sebaiknya calon pengantin melakukan shalat dengan khusyuk dan memohon dengan tulus kepada Allah agar pernikahan mereka diberkahi, lancar, dan bahagia di dunia dan akhirat.

  1. Puasa sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan sebagai ibadah tambahan selain dari puasa wajib seperti puasa Ramadhan. Puasa sunnah tidak diwajibkan oleh agama Islam, namun dianjurkan untuk dilakukan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh pahala yang lebih banyak.

Dalam konteks pernikahan, puasa sunnah dapat dilakukan oleh calon pengantin untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Selain itu, puasa sunnah juga dapat membantu meningkatkan kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati dalam menghadapi segala permasalahan yang mungkin terjadi dalam pernikahan.

Puasa sunnah dapat dilakukan pada hari-hari tertentu dalam kalender Islam, seperti Senin dan Kamis, atau pada tanggal-tanggal tertentu seperti tanggal 13, 14, dan 15 pada kalender Hijriyah. Selain itu, puasa sunnah juga dapat dilakukan secara berturut-turut atau tidak teratur, tergantung dari keinginan dan kemampuan masing-masing.

Dalam melakukan puasa sunnah sebelum akad nikah, calon pengantin sebaiknya melakukan puasa dengan niat yang tulus untuk mendapatkan berkah dalam pernikahan mereka, serta dengan memperbanyak ibadah dan amal shaleh lainnya. Selain itu, perlu diingat bahwa puasa sunnah tidak boleh mengganggu persiapan dan pelaksanaan pernikahan, sehingga perlu dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

  1. Shalat tahajud

Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah tidur, kemudian bangun sejenak untuk beribadah. Sholat tahajud memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah meningkatkan keimanan, membantu menghilangkan dosa, serta mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam konteks pernikahan, sholat tahajud dapat dilakukan oleh calon pengantin sebagai sarana untuk memohon pertolongan Allah dalam mempersiapkan dan menjalani kehidupan pernikahan mereka. Selain itu, sholat tahajud juga dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan spiritual antara pasangan, serta membantu mengatasi permasalahan dan konflik yang mungkin terjadi di masa depan.

Untuk melakukan sholat tahajud, sebaiknya dilakukan pada saat sepertiga malam terakhir sebelum waktu shubuh. Sholat tahajud dapat dilakukan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, mulai dari dua hingga dua belas rakaat. Setelah membaca surat Al-Fatihah, bacaan surat yang panjang seperti Surat Al-Baqarah atau Surat An-Nisaa’ dapat dibaca secara bergantian dalam setiap rakaat.

Selain sholat tahajud, calon pengantin juga dapat memperbanyak ibadah dan amal shaleh lainnya dalam rangka memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani pernikahan. Namun perlu diingat bahwa ibadah dan amal shaleh tersebut tidak boleh mengganggu persiapan dan pelaksanaan pernikahan, sehingga perlu dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

  1. Membaca doa-doa

Calon pengantin dapat membaca doa-doa yang dianjurkan sebelum pernikahan seperti doa istikharah, doa agar diberikan keturunan yang sholeh dan sholehah, doa untuk mendapatkan pasangan yang baik, dan doa untuk keberkahan dalam pernikahan.

  1. Memperbanyak sedekah

Sedekah juga dapat dilakukan oleh calon pengantin untuk memperoleh keberkahan dalam pernikahan. Sebaiknya sedekah dilakukan dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari orang yang diberi sedekah.

  1. Membaca Al-Quran

Membaca Al-Qur’an sebelum akad nikah merupakan sunah yang dianjurkan dalam Islam. Membaca Al-Qur’an sebelum akad nikah dapat membantu memperkuat iman dan menenangkan hati, serta mengingatkan bahwa pernikahan adalah suatu kehendak Allah SWT yang perlu dijalankan dengan baik. Namun, perlu diingat bahwa membaca Al-Qur’an sebelum akad nikah bukanlah kewajiban, melainkan hanya disarankan sebagai sunah.

  1. Berdoa bersama keluarga dan teman

Sunah berdoa bersama keluarga dan teman sebelum akad nikah sangat dianjurkan dalam Islam. Doa-doa yang dibaca sebelum akad nikah biasanya berisi permohonan agar Allah SWT memberikan berkah dan keberkahan dalam pernikahan yang akan dilangsungkan.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengakuan bahwa Allah SWT adalah sumber segala keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup. Dengan berdoa bersama, pengantin dan keluarga serta teman-teman yang hadir juga mengakui bahwa mereka bergantung pada kehendak Allah SWT dalam segala hal, termasuk dalam kebahagiaan dan kesuksesan pernikahan.

Membaca doa bersama juga dapat memperkuat tali persaudaraan dan mempererat hubungan antara keluarga dan teman-teman yang hadir. Selain itu, doa bersama juga dapat membantu mengurangi ketegangan dan kecemasan yang mungkin dirasakan oleh pengantin sebelum akad nikah.

Melakukan sunah-sunah ini diharapkan dapat membawa keberkahan dan memperkuat hubungan suami istri. Namun, perlu diingat bahwa hal-hal tersebut hanyalah disarankan dan bukan suatu kewajiban dalam akad nikah. Yang terpenting dalam akad nikah adalah memenuhi persyaratan agama Islam dan mengikuti prosedur yang benar agar pernikahan diakui secara sah dan resmi dalam agama Islam.